Pengalaman bisnis saya shalahuddin

Dari SD saya sudah jadi pengusaha, pertama kali saya ingat pernah jualan tali gelasan tapi 1 pun gak laku.

Lanjut jualan kelayang, walaupun gak bisa buat kelayang tapi saya sukses mengajak teman-teman yang bisa buat kelayang untuk bantu saya buat kelayang. Modalnya dari saya. Saya titipkan layangan tersebut di toko ibu saya. Sampai akhirnya saya bisa buat layangan sendiri.

Pernah juga jualan ikan hias, lebih tepatnya ikan selomang. Pengalaman pahit wirausaha ikan selomang waktu itu pernah di ludahi orang di jalan gara-gara gak hati-hati di jalan.
Fase 1 jualan saya habis,
Tapi fase 2 gak ada yang beli.

Mungkin waktu itu teman-teman udah pada gak main ikan selomang saya pikir atau sebenarnya pada fase 1 itu orang tua saya yang membantu menghabiskan dagangan saya. Tapi entahlah, sampai sekarang masih menjadi misteri.

Beranjak ke SMP kelas 3,
Saya mulai jualan air mineral karena waktu itu saya melihat peluang teman-teman males mau turun ke kantin karena jaraknya jauh dan harus turun tangga.
Yang saya heran selama jualan itu untungnya entah kemana? Padahal laku terus.

Lanjut masuk SMA kelas 1 saya sudah jualan,
Saya jualan gorengan dan air mineral saking kewalahan. Saya sampai punya karyawan waktu itu dan sekali lagi untungnya entah kemana.

Walaupun sebenarnya saya sempat dapat menabung uang tersebut sampai jutaan tapi entah bagaimana saya habiskan uang tersebut begitu saja. Saya ingat waktu itu saya beli baju dan jam. Pokoknya buat lebaran dah.

Selama kelas 2 saya fakum jualan karena kelas saya dekat dengan kantin. saya juga udah mulai males mau jualan gorengan dan air mineral. Sekarang saya punya bisnis di luar. Saya buka percetakan.
Pendapatan dari usaha percetakan ini sebenarnya ada tapi sekali lagi habis entah kemana. Sedikit informasi sebenarnya usaha percetakan ini adalah bisnis kakak mentor saya yang diturunkan kepada saya karena dia udah gak sempat. Ini lah untungnya jika bergaul dengan bisnis man.

Naik kelas 3, saya masih usaha percetakan. Tapi di semester 2 saya kepikiran untuk membuat usaha baru yaitu jualan pisang goreng krispi yang idenya saya dapat dari buku.

Kebetulan saya juga punya teman yang suka sekali memasak namanya hendra. Karena saya tak terlalu dekat dengan hendra saya ajak teman dekatnya guntam untuk berbisnis pisang goreng ini.
Berbekal pengalaman dan hasil bacaan saya selama itu. Saya mulai membuat kelompok master mind saya. Pembagian tugas, reward dan punishment sudah saya terapkan di kelompok bisnis ini.

Ternyata oh ternyata,
Produk pisang goreng yang susah payah kami buat tersebut rasanya jauh dari rasa enak. Bahkan membuatnya sangat sulit. Kami sampai gak tidur untuk membuat 1 baskom pisang goreng krispi.

Paginya saya udah gak PD untuk jualan pisang goreng karena saya pikir rasa pisang goreng tersebut di luar batas kewajaran.

Kamvretnya, salah satu kelompok master mind saya guntam saputra meyakinkan kami dan ternyata taaa daaa, melalui keyakinan yang ia miliki kami berhasil menjual habis pisang goreng bahkan sebelum masuk kelas.

Saya pribadi merasa bersalah karena menjual pisang goreng tersebut habis mau gimana lagi kalau kami tidak jual pisang goreng itu modal kami gak balik.

Puas dengan hasil jualan pisang goreng di kelas kami tertidur. Nah ini yang gak patut di contoh.

Setelah itu kami berfikir untuk membuat yang lebih baik akhirnya tercetuslah ide untuk membuat nasi uduk. Teman saya yang suka masak bilang ia bisa buat nasi uduk dan insyaallah katanya enak. Katanya.

Besoknya kami buat nasi uduk,
Dan ternyata laku keras. Nasi uduk ini kami beri nama nasi uduk gudira.
Keuntungan bersih yang berhasil kami buku dalam berbisnis nasi uduk ini adalah Rp. 2.700.000 hanya dalam waktu 2 bulan. Kami pun punya karyawan disitu.

Sebenarnya banyak kejadian yang terjadi selama masa itu, pernah ada pelanggan mencaci maki dagangan kami. Mereka lemparkan makanan tersebut di tempat sampah. Rasanya itu....

Pernah juga waktu itu kami coba untuk buka cabang di SMA lain dan hasilnya gak ada yang mau... waduuhh malunya.

Yah, itu lah pengalaman wirausaha saya. Cita-cita saya untuk menjadi wirausaha sangat besar. Dari pengalaman tersebut saya melihat perkembangan-perkembangan yang terjadi dari saya SD sampai SMA. Pengalaman mengajarkan saya banyak hal.

Sebenarnya bukan hanya itu pengalaman wirausaha saya. Dirumah saya juga pernah berkebun seledri. Hasil panen saya jual ke orang tua saya. Hanya saja semenjak saya operasi usus buntu tanaman itu jadi tak terawat dan ketika saya sembuh belum dapat melanjutkan itu.
Pernah juga saya jualan telur bebek. Telur bebek saya ambil dari peternak lalu saya titipkam di toko ibu saya.

Masa-masa itu keuntungan habis untuk buat hal-hal yang sifatnya komsumtif. Padahal ketika itu saya sudah belajar tentang investasi loh. cuma rasanya gak tahan aja gitu mau belanjain nya.
Baru setelah bersama guntam dan hendra. Saya bisa merasakan keuntungan yang jelas. Iya, GuDiRa.... Guntam, Udin, hendra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluar Dari Paskibra :(

Jenis dan Manfaat Kentut

Tercetus Sebuah Ide