Saya, Kuliah, dan Kerja

Tahun 2015 ini adalah tahun saya akhirnya meninggalkan bangku sekolah. Jujur saja saya malas sekali untuk sekolah sebenarnya. Tapi anehnya saya di sekolah justru berprestasi, menjadi juara kelas, di ikut sertakan dalam lomba, dan aktif di organisasi(rohis).

Ketika sekolah yang saya pikirkan adalah ingin cepat-cepat lulus dan memulai usaha saya. Saya pikir dengan tidak sekolah lagi waktu saya tidak habis terbuang sia-sia di dalam sekolah yang sebenarnya lebih banyak bermainnya ketimbang belajar.

Tapi, ketika sudah lulus ternyata fakta di lapangan banyak sekali perbedaan. banyak sekali penolakan, sindiran, dan lain sebagainya yang buat saya rasanya sulit mengambil keputusan. Mulai dari permintaan orang tua untuk kuliah di malaysia, pertanyaan teman-teman yang bikin kesel, dan lain sebagainya.

Jadi saya bingung. Mau langsung kerja atau kuliah?

Solusi 1,
Pilih kuliah, toh didalam juga bisa memulai usaha. Tapi, kasihan orang tua biaya kuliah mahal. Makanya semester 2 nanti harus pandai-pandai cari uang dan beasiswa. Keuntungan lain, menang gengsi. hehe. Jadi nanti di tanya teman "Kuliah gak lu?" jawabnya "Kuliah dong, di luar negri malah" Eeeaa..

Solusi 2,
Pilih kerja. Bantu mama di toko, membuatkan ia sistem toko yang lebih baik. Mengambil alih manajemen toko mama sehingga mama gak perlu kerja lagi. Disini saya gak perlu nunggu 3 tahun lagi, gak perlu keluar modal banyak. Hmm, Tapi malu karena gak kuliah.

Solusi 3,
Jadi TKI di malaysia 1 tahun. Kata papa melatih mental, Huh. NO !

Jadi pilihannya??
Taa daa,
Sambil nulis ini ternyata allah beri saya jawaban atas kegalauan saya. ia saya dapatkan jawabannya. Saya akan kuliah di usman umar. Sekolah ini adalah sekolah bisnis. Ini lah yang saya cari. Pas sekali. Orang tua pun tak keberatan untuk membiayainya. Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluar Dari Paskibra :(

Jenis dan Manfaat Kentut

Tercetus Sebuah Ide